Burung Ruai (Enggang)

Burung Ruai (Enggang)

Minggu, 25 September 2011

makalah tentang miras di indonesia

                                                                         BAB I

                                                                 PENDAHULUAN

A.    Latar belakang.
        Kita sering mendengar minuman keras bahkan kita tidak lajim lagi mendengarnya kita sering juga mengkomsumsinya minuman keras(miras),dalam ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan mental dan lain-lainnya mengatakan jika anak remaja,orang tua,dan masyarakat,sampai ibu-ibu hamil juga mengkomsumsi minuman keras akan berakibat patal bagi bayi yang didalam kandungan ibu tersebut,jadi kita yang belum pernah namanya menyentuh minuman keras tersebut jangan sekali mencoba-coba karena minuman tersebut bisa merusakan jaringan sarap otak manusia,dan mengganggu kesehatan mental,pisik psikis,dan psikomotorik.
Didalam satu botol minuman keras(miras) mengandung alkohol yang sangat tinggi kalau kita mengkomsumsinya terlalu banyak kita akan merasa kepala kita itu akan pusing dan akhirnya kita mabuk (tidak sadarkan diri).
Kebiasaan minum-minuman keras di kalangan remaja merupakan fenomena yang sering sekali terjadi di Indonesia. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan mereka menghabiskan waktu luangnya untuk minum-minuman keras. Berbagai resiko dan permasalahan akan senantiasa menghadang kalangan remaja yang seharusnya mendapatkan kontrol dari orang tua maupun masyarakat. Semakin banyaknya kalangan remaja minum-minuman keras, dikarena lingkungan pergaulan yang sering minum-minuman keras dalam jangka waktu yang lama. Kurangnya pengendalian diri kalangan remaja itu sendiri karena tidak dilandasi dengan keimanan yang kuat. Kurangnya konrtol dari orang tua. Walaupun segala upaya telah di lakukan oleh berbagai pihak misalnya dengan diadakan penyuluhan, memberikan bantuan modal, agar kalangan remaja yang belum bekerja mempunyai kesibukan. sampai aparat keamanan yang setiap saat melakukan rasia baik terhadap kalangan remaja maupun terhadap masyarakat yang masih menjual minuman keras. Akan tetapi hal tersebut belum optimal dikarenakan Peraturan Daerah kurang tegas baik yang  mengenai tentang tata tertib baik peraturan lalu lintas dan penjualan minuman oplosan dan sebagainya yang masih sampai sekarang masih menjual minuman keras (miars).
Jadi tidak salah lagi banyaknya konsumen yang membeli minuman tersebut dan banyak juga yang mengkomsumsi minuman tersebut itu dikeranakan pemerintah tidak mau peduli dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat, dan baik anak remaja,anak fank (anak jalanan), dan pejabat tinggi juga halnya sama begitu dengan jika mereka lagi banyak masalah baik dirumah,dikantor mereka akan meluangkan jam mereka untuk ngumpul sama teman-teman sekantor untuk berpestaan minuman keras,jika mereka memandang minuman keras itu sebagai untuk memnyelasaikan masalah pada hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lain-lainnya.
Dalam hal lain yang sering terjadi pada bangsa indonesia itu disebabkan oleh kurang ketat petugas kepolisian yang kurang menertipkan terhadap pedagang kaki lima,pedagang yang menengah dan warung, tertentu yang masih memjual minuman keras dan semakin banyaknya juga orang membuat tempat pembuatan minuman keras seperti yang pernah kita mendengarnya mungkin tidak asing lagi ditelinga masyarakat dan kaum remaja yang sering disebut (arak,tuak,dll) dan tidak kalah pentingnya orang berebutan membuat tempat-tempat hiburan dalam kata hal lain (baar,diskotik dan tempat karokean).

B.    Perumusan masalah
 1.    Pengertian pesta minuman keras
 2.    Pandangan Psikologis pada Peminum Miras.
 3.    Sikap pandang
 4.    Macam-macam minuman keras.

        Faktor resiko psikologis yang mendorong orang mengunakan miras :
 1.    Faktor individu
 2.    Faktor keluarga
 3.    Faktor sekolah
 4.    Faktor kelompok teman sebaya
 5.    Faktor lingkungan sosial
 6.    Lingkungan sosial
 7.    Pribadi


        Dampak Negatif Dari Miras :
        -Pengaruh miras.
        -Apakah Alkohol itu?
        -Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
        -Pengaruh jangka pendek
        -Pengaruh Jangka Panjang
        -Resiko intoksikasi (”mabuk”)
        -Pengaruh alkohol pada perilaku
        -Toleransi dan Ketergantungan
        -Gejala Putus Alkohol
        -Behayanya minuman keras
        -Akibat Minum Alkohol atau Minuman Keras
        -Secara Fisik
        -Secara Psikologis (mental)
        -Secara Sosial
        -Secara Spiritual
        -Contoh kasus.

C.     Tujuan pembahasan
         Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi-informasi kepada peserta didik,masyarakat dan orang yang sering mengkomsumsi,dan sering juga mengadakan pesta minuman keras,sehingga bisa mengurangi dan membantu bagi pencandu minuman keras menjadi lebih bertanggungjawab lagi atas dirinya sendiri dan orang tuanya nanti kerana itu mereka seorang yang bisa membanggun bangsa indonesia untuk lebih maju kedepannya sehigga bangsa indonesia tidak akan ketinggalan dari bangsa lain.
Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan kesehatan mental.dalam beberapa hal tersebut memberikan kita panduan motivasi,dan mengarahkan kita menjadi seorang yang bertanggungjawab dan sukses.


D.        Mamfaat pembahasan
            Dapat mengetahui dampak negatif pesta minuman keras
            Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan miras
            Dapat mengenal macam-macam miras.
            Dapat mengetahui jenis-jenis alkohol yang berbahaya
            Dapat untuk tahu cara mengehenti orang kecanduan alkohol
            Dapat melihat faktor-faktor yang orang mati karena miras



                                                                 BAB II ISI TOPIK

A.        Pengertian pesta minuman keras
            Menurut baru Kesehatan Nasional dan Penelitian Medis Pedoman Dewan batas aman untuk minum alkohol empat minuman standar.Pedoman yang bertujuan untuk mendorong konsumsi alkohol yang bertanggung jawab dimaksudkan untuk menginformasikan publik tentang risiko yang mereka ambil ketika memilih untuk mengkonsumsi alkohol, tapi bagaimana serius mereka akan diambil adalah titik diperdebatkan. mereka tampaknya telah menjadi bingung dengan pesta minuman keras yang kebanyakan orang memahami akan minum dengan maksud mendapatkan mabuk.
The Foundation Obat Australia mengatakan jumlah mabuk untuk mencapai keadaan seperti itu tergantung pada berbagai faktor termasuk jenis kelamin, tinggi berat badan dan umur, serta apa yang sedang mabuk.
Pedoman baru yang telah dikembangkan oleh para ahli dalam studi alkohol dan kecanduan namun harus membuat lebih jelas apa yang merupakan minum berisiko dan risiko langsung kekerasan, kekerasan seksual dan kecelakaan mobil, selain efek kesehatan jangka panjang.

B.     Pandangan Psikologis pada Peminum Miras
Telah banyak berjatuhan korban akibat minum minuman keras (miras) yang dioplos dengan berbagai bahan maupun suplemen. Kadang-kadang tidak masuk akal, miras yang secara fisiologis dan psikologis memiliki efek negatif, justru dicampur dengan bahan-bahan yang membahayakan pula.
Suara Merdeka telah memberitakan korban-korban di beberapa kota di Jawa Tengah akibat miras, khususnya miras oplosan. Mulai dari Semarang, Salatiga, sampai Boyolali  Bahkan saat tulisan ini dibuat, diberitakan bahwa korban Miras di Salatiga telah mencapai 300 orang (Suara Merdeka, 23 April 2010).
Pertanyaan yang kemudian timbul, mengapa miras oplosan tetap saja digunakan, meskipun sembunyi-sembunyi, meskipun korban telah berjatuhan ?
Maka pihak pemerintah harus tegas dan bijaksana jangan  sampai membiarkan anak bangsa indonesia akan mengkonsumsi minuman keras(miras) dan sambil ngobat-ngobatan(narkoba).
Tapi dari pandangan tersebut bahwa sistem pemerintrah sangatlah lemah dan tidak tegas dalam menegaskan masalah yang ada di negara ini,wajar saja banyak korban yang berjatuhan kerena minuman keras(miras)dikarenakan sistemnya sangat begitu buruk di mata masyarakat.

C.       Sikap pandang
           Faktor-faktor risiko penyalahgunaan miras penting disikapi dalam rangka upaya pencegahan. Namun, sebelumnya perlu dikemukakan sikap pandang yang mempengaruhi cara orang memandang dan menyelesaikan masalah penyalahgunaan miras, mestinya termasuk pula masalah narkoba. Terdapat tiga sikap pandang, yaitu  model legal - moral, model medis ñ psikiatris, serta model sosiologis dan psikologis.

Model legal
Moralitas yaitu cara memandang secara kaku, dalam hal ini mengotak-kotakkan pemakai miras dengan orang lain, seakan sebagai orang berdosa yang harus dihukum. Penangananya tentu saja represif, menangkap, mengadili, bahkan menghukumnya. Diragukan efek jera dari para pengguna.

D.       Model medis
           Psikiatris yaitu cara pandang yang lebih individual dan personal, melihat unsur patologis pada pengguna. Menganggap bahwa seseorang yang menyalahgunakan miras, bahkan bereksperimen dengan oplosan, tidak mungkin kalau bukan karena pengaruh atau ìtertularî orang lain.  Istilah lain, orang yang bersangkutan menderita ìpenyakitî yang harus disembuhkan. Karena itu, dalam pendekatan ini perlu dilakukan perawatan, dan harus dimasukkan ke klinik dalam rangka pengobatan.

E.        Model sosiologis
            Psikologis yaitu cara pandang yang melihat penggunaan miras dan penyalahgunannya sebagai aktivitas sosial yang timbul dari kebutuhan kelompok serta kebutuhan individu. Meskipun penyalahgunaan miras dapat mengakibatkan kondisi patologis, sehingga memerlukan penanganan medis psikiatris, tetapi kondisi tersebut dapat dipandang sebagai respon yang normal terhadap tekanan-tekanan dari lingkungannya.
 Karena itu, perlu ditelaah bagaimana karakter individu dan karakter lingkungan sosialnya, yang mendorong penggunaan miras, bahkan melakukan penyalahgunaan dengan mengoplos minuman keras. Lingkungan sosial tersebut adalah keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya serta masyarakat yang lebih luas.
Dinamika penggunaan dan penyalahgunaan miras dapat digambarkan, mula-mula diawali dengan merokok. Tahap berikutnya, masih meneruskan kebiasaan merokok dilanjutkan dengan mencoba miras, meskipun masih termasuk golongan yang ringan atau kadar alkohol paling rendah. Kemudian meningkat pada miras dengan kadar alkohol lebih tinggi, bahkan menggunakan miras non standar, dengan mengoplos menggunakan berbagai ramuan.

F.         Macam-macam minuman keras.
 1.  Miras dengan minuman berenergi
Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih baik, penggemar minuman keras sering menambahkan suplemen minuman berenergi ke dalam minumannya. Oplosan ini sering disebut 'Sunrise', dan bisa mengurangi rasa pahit pada bir atau rasa menyengat pada alkohol yang kadarnya lebih tinggi. meski kadar alkohol menjadi sedikit berkurang, efek samping yang lain akan muncul dalam pengoplosan ini.

2.   Miras dengan susu
Salah satu jenis oplosan yang sering menyebabkan korban tewas adalah 'Susu macan' (Lapen), yakni campuran minuman keras yang dicampur dengan susu. Jenis minuman ini banyak dijual di warung-warung miras tradisional.Adi salah satu pelanggan warung semacam itu mengakui adanya risiko keracunan pada susu macan. Ketika dihubungi detikHealth, pria asal Yogyakarta ini mengatakan bahwa penyebab keracunan umumnya bukan susu melainkan jenis alkoholnya. Karena umumnya menggunakan alkohol tradisional, maka jenis dan kadarnya tidak diketahui oleh pelanggan.

Faktor resiko psikologis yang mendorong orang mengunakan miras
Faktor individu
Fakor individu dapat dipandang sejak awal perkembangan seorang anak, bahkan mulai masa prenatal, pengalaman lahir, serta perilaku awal masa bayi dan kanak-kanak. Misalnya ibu hamil yang suka minum alkohol, bayi dengan komplikasi lahir, nak hiperaktif, minum alkohol pada masa dewasa dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa profil karakteristik remaja yang cenderung menggunakan miras, bahkan narkoba, antara lain perokok, kurang tertarik pada sekolah, kurang peduli prestasi akademis, memiliki sifat pemberontak,serta kurang peduli soal agama. Profil karakteristik lain, adanya jarak antara anak dengan orangtua, memiliki teman sebaya peminum miras, serta adanya tekanan kelompok sebaya.

Faktor keluarga.
Faktor keluarga berperan sangat penting sebagai faktor risiko. Hal yang penting adalah modelling atau mencontoh orang serumah, misalnya orangtua atau kakak yang juga menggunakan. Pengawasan yang kurang, sistem penghukuman yang kurang konsisten, otoriter, orangtua yang tidak responsif, tidak hangat, serta keluarga sarat konflik, juga merupakan faktor risiko yang penting.

Faktor sekolah.
Sukses dalam prestasi sekolah dapat menjadi pencegah seseorang menjadi pengguna miras, bahkan narkoba. Hubungan yang baik dengan guru dapat menjadi pengganti kekecewaan hubungan dengan orangtua. Meskipun demikian perlu diakui, bahwa ciri-ciri sekolah biasanya tidak mampu menampung kebutuhan anak didik secara pribadi, sehingga mereka lebih bersandar pada kelompok sebayanya. mestinya, sekolah bukan hanya mengejar tercapainya program, melainkan juga dapat dijadikan referensi bagi jawaban masalah realitas kehidupan.

Faktor kelompok teman sebaya.
Jarang disadari, bahwa prediktor yang paling kuat bagi penggunaan miras, penyalahgunaannya, bahkan penggunaan narkoba pada remaja, adalah kelompok teman sebaya. Teman sebaya yang merokok, menggunakan miras, bahkan narkoba,  cenderung akan diikuti oleh kelompoknya. Demikian pula penyalahgunaan miras dengan mengoplos, lebih sering diperoleh dari teman sebaya.

Faktor lingkungan sosial.
Lingkungan sosial yang lebih luas yaitu masyarakat, juga berpengaruh. Pengaruh tersebut antara lain berupa pola penggunaan miras, misalnya jenis miras, kadar alkohol, bahkan pada pola-pola penyalahgunaan seperti mengoplos. Deprivasi ekonomi dapat meningkatkan perilaku antisosial yang menjadi prediktor penggunaan miras pada masa dewasa. Sedangkan anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan sosial yang kurang menguntungkan seperti kumuh, kepadatan penduduk tinggi, mobilitas penduduk tinggi, rasa kebersamaan yang rendah, dapat meningkatkan kecendrungan menjadi pengguna miras.

Lingkungan sosial.
Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingin tahu
segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya.
Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras.
Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan
kegiatannya masing-masing atau akibat broken home, kurang kasih
sayang dan sebagai maka dalam kesempatan terebut kalangan remaja
berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras.
Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap
putra-putrinya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang
yang berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk
memuaskan segala keinginan dirinya antara lain berawal dari minum
minuman keras.

Pribadi
Rendah diri, rendah diri dalam pergaulan masyarakat, karena tidak
dapat mengatasi perasaan tersebut maka untuk menutupi kekurangan
dan agar dapat menunjukan eksistensi dirinya. Maka menyalah
gunakan minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan apa yang
diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya.
Emosional, emosi remaja pada umunnya masih labil apabila pada
masa puberitas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan
aturan-aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi
kehidupan peribadinya, sehingga hal tersebut menimbulakn konflik
pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan konflik pribadi tersebut ia
mencari pelarian dengan minum-minuman keras dengan tujuan untuk
mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh orang tua.

Dampak Negatif Dari Miras.
Dari petikan judul di atas sangat jelas mengingatkan kepada kita bahwa semua gejolak yang terjadi di alam raya ini atau di bumi persada ini adalah akibat dari adanya konsumsi minuman keras (miras). Mengapa tidak, dan kenapa setiap manusia saat mengkonsumsi miras selalu dan selalu diakhiri dengan adanya pertikaian, pertengkaran bahkan dari pertikaian maupun pertengkaran itu diakhiri dengan maut. Semua persoalan sosial apapun yang terjadi di lingkungan sekitar kita baik itu di kompleks, gang-gang, pusat pertokoan, perkantoran, pasar, terminal atau pun tempat-tempat strategis lainnya, diakibatkan karena miras. Sesuai analisa, terjadinya gejolak itu tanpa adanya ruang dan waktu, atau bisa terjadi kapan saja! Bisa saat ini, bisa pagi hari, siang, sore, malam dan sebagainya. Realita kehidupan manusia di muka bumi ini sungguh sangat disayangkan ternyata ada orang yang dipandang baik-baik akan menjadi buruk ketika orang tersebut dihantui miras. Sesuai pantauan di lapangan, selama ini akibat dari miras banyak menimbulkan hal-hal yang anarkis, sebenarnya masih banyak hal-hal yang wajar dilakukan oleh orang-orang baik namun kewajaran itu selalu saja terlewati begitu dan malah miras yang dinomorsatukan. Banyak orang beranggapan bahwa dengan bantuan miras akan menyelesaikan segala persoalannya, tetapi justru terbalik malah dengan adanya miras persoalan yang bakal rumit tambah rumit serta tambah sulit diselesaikan. Pihak penegak hukum dalam hal ini polisi sebagai keamanan dan pengayom bagi masyarakat di daerah pemerintahaan baik provinsi, kabupaten, kota bahkan hingga ke distrik dan kampung selalu berupaya untuk secara ketat menurunkan tingkat gejolak tersebut, tetapi justru malah gejolak itu kian waktu semakin meningkat.
Berbicara mengenai gejolak, tentu saja ada pembaca yang mengetahui ada juga yang belum mengetahui, untuk itu secara sederhana saja penulis menjabarkan bahwa singkat arti dari gejolak adalah sesuatu persoalan atau kasus yang tidak dipastikan terjadi akan terjadi akibat dikuasai dengan emosional bahkan ada rasa dendam maupun lain-lainnya terutama lewat kebiasaaan-kebiasaan buruk bagi manusia itu sendiri. Ketika gejolak itu merana di sana sini maka yang terjadi adalah tindak kekerasan dalam rumah tangga (ibu dan anak jadi korban), perkelahian antar kelompok atau individu, kecelakaan lalu lintas seperti ketabrakan mobil atau motor, pemerkosaan, pembunuhan bahkan kasus kriminal lainnya. Semua gejolak itu tidak lain terjadi hanya karena setiap orang baik individu maupun kelompok mengkonsumsi miras. Banyak bentuk kejahatan yang diakibatkan oleh minuman keras atau alkohol, di antaranya seperti perkelahian sehingga membatasi diri untuk bersosialisasi, pemerkosaan, pembunuhan, kecelakaan lalu lintas, percekcokan dalam rumah tangga, perlakukan tidak wajar pada anak. Ini adalah dampak nyata yang kita sering saksikan di mana-mana. Sangat hebat dampak negatif yang disebabkan oleh alkohol.
Pengaruh miras.
Apakah Alkohol itu.
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menitsetelah diminum. Dari beberapa alkohol dapat menyebabkan :
_ Kecelakaan lalu lintas.
_ Luka bakar.
_ Kasus penganiayaan anak.
_ Bunuh diri.
_ Kecelakaan kerja.
Di Indonesia penjualan minuman beralkohol di batasi dan yang boleh membeli adalah mereka yang telah berumur 21 tahun. Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus, ciu dll.




Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu :
_ Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
_ Usia, berat badan, dan jenis kelamin
_ Makanan yang ada di dalam lambung
_ Pengalaman seseorang minum – minuman beralkohol
_ Situasi dimana orang minum – minuman beralkohol

Pengaruh jangka pendek.
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda – beda, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya pada setiap satu botol minuman keras yang mengandung alkohol tinggi itu sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan sistem sarapnya dan sel-sel akan terganggu dengan perlahan-lahan.

Pengaruh Jangka Panjang.
Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa faktor yang akan menbahayakan tubuh manusia :
_ Kerusakan jantung
_ Tekanan Darah Tinggi
_ Stroke
_ Kerusakan hati
_ Kanker saluran pencernaan
_ Gangguan pencernaan lainnya
_ Impotensi dan berkurangnya kesuburan
_ Kesulitan tidur
_ Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
_ Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum dan sosial dalam masyarakat disekitar kita dimnana berada dan di tempat tinggal kita(lingkungan).

Resiko intoksikasi (mabuk).

Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah mabuk (teler) sehingga
dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya teler-teleran, kecelakaan akibat ngebut-ngebutan dijalan). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol.

Pengaruh alkohol pada perilaku.
Konsentrasi alkohol dalam Darah juga sangat mempengaruhi dalam berbagai hal yang terdapat pada diri individu seseorang,hal ini juga akan   di Pengaruh yang ditimbulkan dalam sifat dan tingkah laku jika pengaruh alkohol tersebuh bisa dikendalikan dan dikelola,maka hal itu akan berangsur-ansur hilang dan itu juga melalui proses yang sangat rumit dilakakan bagi orang yang sudah kecandu alkohol minuman keras (miras)mungkin akan membutuh waktu lama.
Didalam pengaruhi alkohol pada perilaka menimbulkan dampak seperti :
Santai
Lebih percaya diri
Bertindak dan lebih merasa percaya diri
Banyak berbicara
Berkurangnya kemampuan untuk berfikir dan bergerak
Berkurangnya rasa malu
Berkurangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh
Refleks menjadi lambat
Penglihatan kabur
Mual, muntah – muntah, mengantuk, Kesulitan bernafas dan  Tidak dapat mengingat beberapa kejadian.
Tidak dapat mengendalikan diri,sehingga mengakibatkan koma,dak akhirnya mati (meninggal dunia).


Toleransi dan Ketergantungan.
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Gejala Putus Alkohol.
Seseorang yang mengalami ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum yang terakhir. Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah :
Gemetar, Mual, Cemas, Depresi, Berkeringat yang banyak.
Nyeri kepala, Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu).
Gejala putus alkohol sangat berbahaya. jika orang yang minum lebih dari 8 standar minum perhari dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter dan ahli kesehatan (sebelum memutuskan untuk berhenti minum) untuk mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi.

Bahayanya minuman keras.
Data dari lembaga kesehatan dunia (World Health Organization WHO) dalam bukunya tentang khomr dan dampaknya menjelaskan bahwa sebab-sebab yang mematikan berasal dari memakai minuman keras dan semua yang berkaitan dengannya yang menimpa pusat-pusat peradaban, baik di Amerika Serikat, Perancis, dan banyak negara-negara lain di dunia. Dan pertanyaannya sekarang adalah bagaimana mungkin penyakit ini menggerogoti manusia sejak awal sejarah sampai hari ini, menyerang pribadi, keluarga, dan masyarakat tanpa ada satu orang pun yang mampu menyelesaikannya sebagaimana mereka banyak bisa mengobati penyakit-penyakit yang ada.


Sebab pertama.
Mabuk seketika dan aroma bahagia, dimana dua hal ini merupakan daya tarik minuman keras. Ilmu pengetahuan menetapkan bahwa aroma yang menyengat tidaklain kecuali menipu. miras sama sekali tidak bisa memacu semangat dan vitalitas, bahkan faktanya justeru miras malah berbahaya, menjadikan mabuk. Dan ilmu pengetahuan menjelaskan hakikat mabuk itu sebagai berikut:
a. Sebagaimana sudah diketahui, bahwa otak manusia memiliki keistimewaan karena adanya pusat yang terdiri atas sel-sel perasa yang melakukan aktivitas penjagaan, sistem kontrol tentang segala yang akan dari pusat otak, awalnya ia akan merasakan sinyal, menerima dan menyimpulkannya, lalu mengeluarkannya dalam bentuk sesuatuyang rasoinal, yang layak bagi manusia untuk terus melakukannya selama hidup. Maka, ketika seseorang mengkonsumsi miras, maka miras itu akan memabukkan sel-sel otak perasa dan mematikan pekerjaan sel otak itu, menghilangkan sistem kontrolnya. Maka, jadilah pusat syaraf itu menjadi panas, aktivitasnya menjadi tidak terkontrol dan sistemik. Ini adalah sebab yang bisa anda temui pada orang yang terbiasa pada orang bisu dan malu pada siang hari, lisannya bergerak secepat komputer setelah terkena miras.
2.  Sebab kedua.   
dengan bertambahnya pengetahuan manusia akan dampak negatif miras terhadap sisi kemasyarakatan, ekonomi, dan kesehatan, maka manusia mulai merasa sumpeg (sempit dada) dan mengoreksi diri sendiri untuk menghadapi masalah ini. Dan penelitian pun terus dilakukan untuk menemukan kuncinya sehingga bisa membebaskan masyarakat dari pembunuh dan tanggungan yang berat ini. Dan membantah kesesatan yaitu apa yang dinamakan dengan zat yang terkandung dalam miras dan bisa membinasakan semua orang dalam penjelasannya dan membebaskan diri dari pendapat-pendapat di bawah ini.
a.  Miras tidak menjadi bahaya kecuali jika diminum dalam jumlan yang banyak dan terus-menerus, sehingga tergantung kepadanya, baik psikologis maupun tubuhnya, bahkan turut membawa dampak negatif kepada tubuh, ekonomi, masyarakat. Pemahaman picik ini mentakan bahwa seseorang tidak akan kenapa-kenapa selama tidak terus menerus meminumnya. Padahal berbagai penelitian ilmiah justeru menjelaskan jelas dan bahayanya hal itu. Dan jika di lihat dengan jernih dalam dalam, semakin jelas dan gamblang efek yang berbahaya yang ditimbulkan oleh miras dimana ia mampu mengubah perilaku dan proses berfikir dengan strata yang tidak mungkin masyarakat terbebas darinya, jika sudah mengkonsumsinya.

Akibat Minum Alkohol atau Minuman Keras
Secara Fisik
Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa alkohol atau minuman keras merusak tubuh manusia dan menyebabkan beberapa penyakit kronis yang dapat berakibat fatal. Minuman beralkohol adalah racun, contohnya seperti bir, whisky yang bisa merusak sistem syaraf, menimbulkan kerusakan pada otak, kerusakan pada sel-sel tubuh dan bahkan menyebabkan kematian mendadak. Christian Tracts menegaskan bahwa “kerusakan yang terjadi pada sistim syaraf mempengaruhi setiap organ dalam tubuh seperti kulit, kuku kaki dan juga rambut di kepala syaraf lengan dan kaki yang membawa kepada kelumpuhan.
Bir juga mengandung banyak zat kimia yang membuat orang kecanduan
Alkohol juga menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan, bahkan kanker perut, merusak sistem pernapasan dan menyebabkan pneumonia (radang paru-paru), kedinginan, tingginya frekuensi untuk terserang penyakit TBC bagi peminum berat, menyebabkan penyakit jantung, melemahkan ginjal, mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit, merusak sistem reproduksi.

Secara Sosial
Banyak bentuk kejahatan yang diakibatkan oleh minuman keras atau alkohol, di antaranya seperti perkelahian sehingga membatasi diri untuk bersosialisasi, pemerkosaan, pembunuhan, kecelakaan lalu lintas, percekcokan dalam rumah tangga, perlakukan tidak wajar pada anak. Ini adalah dampak nyata yang kita sering saksikan di mana-mana. Sangat hebat dampak negatif yang disebabkan oleh alkohol.

Secara Spiritual.
Yang pasti bahwa alkohol bukan dosa, tetapi tindakan penyalahgunaan alkohol adalah dosa. Allah menciptakan tubuh manusia bukan untuk diracuni, melainkan seperti kata Paulus muliakanlah Allah dengan tubuhmu (1 Korintus 6:20). Orang-orang, termasuk orang Kristen yang merusak tubuhnya dengan racun alkohol ataupun obat-obat terlarang adalah orang-orang yang tidak bisa memiliki persekutuan dengan Allah, dan Allah menghukum orang-orang yang demikian.

Rencana treatment plan (calon konselor)
Dari makalah diatas banyak contoh kasus dan faktor-faktor yang memyebapkan sering terjadinya kekerasan dalam rumah tangga,penyimpangan, dan tingkah laku, itu disebapakn oleh beberapa faktor-faktor seperti yang terjadi di bangsa kita indonesia,sering banyak terdapat seperti begitu, malah hampir setiap saat dan setiap detik terdapat perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang terdapat pada khususnya pada anak kaum remaja dan anak jalan (fank) dan orang tua kita sendiri pun juga begitu, mereka juga bahkan banyak meluangkan waktunya yang sangat penting untuk menghabiskan waktunya dengan minuman-minuman keras dan berpesta dengan kawan-kawannya.
Jadi kita sebagai calon seorang konselor harus memberi mereka motivasi dan penguatan tentang cara menghargai dan menyangi badan dan kesehatan tubuk kita,jika tubuh sehat kita dapat melakukan kegiatan apapun jadi kalau salah mengelola dan menyimpang maka itu akan berbahaya jadi jangan sekali-kali untuk mencoba namanya itu minuman keras kerena itu akan membawa kita dalam jurang kehancuran.

Contoh kasus.
Pesta Miras Oplosan, 3 ABK Tewas Muara Teweh, CyberNews,tiga orang tewas di tempat, Akibat pesta miras (minuman keras) oplosan. Mereka adalah anak buah kapal tarik, yang menarik tongkan batu bara di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara .tiga Orang yang tewas ini diantaranya, Julmaran (45), Stepi S (50) dan Ektanius (33). Mereka merupakan pekerja kapal (ABK) Kapal "Mitra Bari Sentosa". Informasi yang dihimpun menyebutkan, mereka diketahui sedang menggelar pesta minuman keras di sebuah penginapan yang terletak di Muara Teweh. Mereka sedang asyik berpesta minuman keras yang telah di oplos, tetapi pesta minuman keras dilakukan tempat dan kamar penginapan yang berbeda. Korban Julmaran, diketahui sejak dua hari secara berturut-turut dia sudah pesta miras, dengan teman-temannya, kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. Dan dua korban lainnya yaitu, Stevi S dan Ektanius, belum diketahui dimana mereka pesta miras, tetapi pada saat dia kritis di salah satu penginapan Jalan Panglima Batur Muara Teweh. Ketiga korban tewas ketika hendak dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh, Rabu (2/3) malam.
Pada rekam medis di UGD dan ICU, semua korban mengalami muntah-muntah secara terus menerus hingga kondisi tangan membiru. Ketiga mayat sudah dibawa pulang oleh kerabat ke Banjarmasin, kalimantan Selatan kemudian dilanjutkan ke kampung halaman dua orang korban dari Ambon untuk di makamkan.

BAB III KESIMPULAN DAN REFLEKSI
Kesimpulan
Jadi kita sebagai seorang generasi penerus  harus memiliki jiwa seorang pembangun untuk masa depan baik dalam,instansi pemerintah,sekolah,dan kesehatan bagi keluarga kita makanya dari itulah kita harus mempunyai keteguhan hati jangan sampai terpengaruh dengan hal-hal yang kurang menguntung kita dan orang lain.
Jadi Faktor-faktor risiko penyalahgunaan miras penting disikapi dalam rangka upaya pencegahan. Namun, sebelumnya perlu dikemukakan sikap pandang yang mempengaruhi cara orang memandang dan menyelesaikan masalah penyalahgunaan miras, mestinya termasuk pula masalah narkoba.
Untuk masyarakat, dan anak remaja, saat ini jangan sampai terpancing oleh rayuan dan godaan,sampai sekali saja kita terpengaruh oleh hal tersebut kita akan terjerumus,lebih baik kita menghindar dari pergaulan yang kurang bagi kita,dalam kata pergaulan sangatlah luas artinya jangan bergaulan dengan lingkungan yang kurang baik Dalam persoalan yang sering banyak terjadi ditempat tinggal kita dan lingkungan kita, kita sering menjumpai orang yang sering mengadakan pesta itu tidak asing lagi bagi kita. Nah untuk itu kita harus menjauhkan diri kita biar kita tidak akan menjadi seorang pecandu minuman keras lagi.

Saran
Dalam pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak jadi tidak ada setiap orang yang sempurna sama hal juga dalam penyusunan makalah ini tidak ada yang benar tetap ada yang kurang berkenan dihati pembaca dan dosen.
Jadi saya sangat memerlukan saran dan keritik untuk memnuhi pembuatan makalah selanjutnya nanti.


BAB IV PENUTUP
Daftar perpustakaan
http://www.skripsikuliah.co.cc/2011/03/faktot-faktor-penggunaan-minuman-keras.html
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf
http://www.tftwindo.org/livingwords/SH132005/132005-3.htm
http://aldhieretroholic.blogspot.com/2009/04/dampak-mengkonsumsi-alkoholminuman.html
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/1A%20makalah.remaja&masalahnya.pdf
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/03/03/79298/Pesta-Miras-Oplosan-3-ABK-Tewas
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/04/29/107506/Pandangan-Psikologis-pada-Peminum-Miras-
http://uniqpost.com/700/inilah-jenis-miras-oplosan-yang-sering-dikonsumsi/
http://www.forumbebas.com/thread-127610.html
http://www.news-medical.net/news/2008/06/17/1/Indonesian.aspx



                              Terimakasih atas perhatian dan kerja sama yang baik
                                    yang sudah memberikan pandangan kepada
                                    kami mahasiswa/masyarakat dalam kalangan
                               remaja,apalagi khususnya anak kecil dibawah umur.
                               
                                                      TUGAS AKHIR
                                                KESEHETAN MENTAL
                                       TENTANG MIRAS DI INDONESIA
                                    BAIK DIKALANGAN MASYARAKAT
                                         DAN ANAK DI BAWAH UMUR

                                                          DIsusun oleh :
                                                     AGUSTINO BIVO

                                             GUIDANCE COUNSELLING
                                                            INDUSTRI

                                                                 2010

pengenalan bimbingan konseling

PENGENALAN KAUNSELING

1. Definisi Kaunseling

  • Kaunseling bertujuan membantu seseorang belajar membuat pilihan
  • Melaksanakan pilihan yang telah dibuat
  • Temubual yang bersiri untuk meneylesaikan masalah.
  • Proses dimana dua orang bertemu untuk meneroka masalah dan mengenalpasti penyelesaian.
  • Kaedah mengenalpasti penyelesaian yang praktikal berkaitan masalah dalam kehidupan harian atau pekerjaan.

2. Faktor Dalam Definisi Kaunseling

  • Kehadiran dua orang.
  • Proses mengarah kepada tindakan oleh klien.
  • Kaunselor adalah orang mendengar.
  • Klien dipercayai untuk mendapatkan cara penyelesaian tersendiri.
  • Pertumbuhan perubahan diri klien lazimnya berlaku.
  • Penyelesaian masalah adalah suatu yang diharapkan.

3. Perbezaan antara Kaunseling dan Psikoterapi

Kaunseling - membantu individu mengatasi kebuntuan/kekusutan fikiran untuk
meneruskan kehidupan dengan lebih tenteram.
- jangka masa kurang dari 6 bulan dilakukan secara “outpatient”

Psikoterapi - pemulihan “penyakit mental”
- jangka masa 6 bulan hingga 2 tahun dilakukan secara “outpatient” dan “inpatient”

  • Objektif kaunseling ialah membantu individu mengatasi masalah pertumbuhan kendiri “personel growth” pada bila-bila masa ke arah mencapai perkembangan kekuatan optimum yang ada pada dirinya
  • Objektif psikoterapi ialah menyelesaikan masalah perubahan “reconstructive” dalam seorang individu

4. Lima Matlamat Kaunseling

  • Memudahkan perubahan tingkah laku
  • Meningkatkan keupayaan klien memula dan meneruskan perhubungan
  • Membantu keberkesanan klien menguruskan diri (coping)
  • Menggalakkan proses membuat keputusan
  • Membantu perkembangan dan pencapaian potensi klien

5. Peranan Kaunselor

  • Memandu individu/kelompok dalam interaksi dan perkembangannya
  • Menggalakkan pertumbuhan interaksi, pilihan, mengenal diri individu dan perpaduan di dalam kelompok
  • Mengimbang kadar penglibatan dan interaksi ahli menurut keperluan diri dan kelompok,
Dari segi:
Akademik, kerjaya, psikososial, kesejahteraan mental dan keibubapaan
6. Kaunseling di berlainan tempat Jadual 1.1

Tempat

Sumbangan Kaunseling

Sekolah

Membantu pelajar membuat pemilihan kerjaya yang sesuai

Penjara

Membantu pemulihan ahli penjara dan proses mengintergrasi-kan mereka semula ke dalam masyarakat

Hospital

Membantu keluarga yang kehilangan ahlinya menghadapi dan menerima kehilangan ini

Pejabat Agama Islam

Membantu suami isteri yang mengalami masalah rumah tangga

Pejabat Kerajaan

Membantu pekerja yang stres atau “burn out”

Gereja

Membantu mereka yang mengalami masalah peribadi seperti masalah dengan ibu bapa

6. Aspek yang meliputi keseluruhan individu

  • Kesihatan fizikal
  • Keperluan sosial
  • Kesihatan mental
  • Keperluan emosi
  • Keperluan kerohanian











4. Perkara-Perkara Penting Dalam Kaunseling

Fiedler, 1950:

  • Perhubungan yang empati.
  • Perhubungan yang baik.
  • Kaunselor mendengar masalah klien dengan baik.
  • Klien bebas bercakap apa yang dia suka.
  • Ada perasaan percaya mempercayai antara satu sama lain.
Carl Rogers, 1957:

  • Dua manusia yang mempunyai hubungan psikologikal.
  • Peringkat awal klien berkeadaan serba salah, cemas.
  • Kaunselor adalah kongruen dan memberi tindakbalas dalam hubungan.
  • Kaunselor menerima tanpa syarat.
  • Kaunselor empati terhadap klien.


5. Contoh-Contoh Situasi Kehidupan Yang Memerlukan Kaunseling

  • Perbualan mengenai kenaikan pangkat seorang pekerja.
  • Masalah emosi seorang pelajar yang mengganggu pelajarannya.
  • Kerisuan tentang pemakanan seorang gadis.
  • Kerisauan seorang pemuda tentang perkauman.
  • Pasangan yang mengadu tentang kegagalan rumahtangga.
  • Kerisauan eksekutif muda tentang pembuangan tenaga pekerja.
6. Kualiti Personal Kaunselor

Carkuff,1969

  • Iklim mempercayai

Carl Rogers, 1967

  • Empati.
  • Mesra.
  • Tulen.
  • Penerimaan tanpa syarat.
  • Tekal.
  • Deria lucu
  • Deria sedih
  • Kesedaran kendiri

7. Peringkat proses kaunseling

  1. Prasesi
  • Temujanji
  • Profil klien
  1. Membina Hubungan Melayan
  • Tingkahlaku tanpa lisan yang mesra
  • Menunjukkan keinginan untuk menolong
  • Mendengar isi percakapan klien
  • Mendengar perasaan klien
  • Mendengar erti yang tidak dinyatakan
  • Tidak cepat membuat tanggapan dan penilaian
  • Mendengar dengan dengan telinga, mata dan tubuh badan apa yang ditunjukkan dan dikatakan oleh perkataan dan tingkahlaku klien.
  • Tidak banyak bercakap tetapi lebih cuba banyak mendengar.
  1. Meneroka dan Menganalisis Masalah
  • Apa masalahnya?
  • Pemikiran tak rasional?
  • Perasaannyakah? Pertentangan antara ideal dengan sebenar.
  • Perlakuannyakah?
  • Pengalaman yang pahit yang mengganggu.

  1. Mengenalpasti Punca Masalah
  • Diri sendiri
  • Orang lain
  • Takhdir

Mengumpul seberapa banyak maklumat, pilihan daripada klien dan kaunselor.

  1. Mengambil Tindakan

  • Menghurai alternatif
  • Membincang langkah yang perlu diambil
  • Menentu masa langkah akan diambil
  • Meminta klien menyatakan semula keputusan yang telah dipersetujui
  • Memberi peluang klien mendapat sokongan untuk rujukan dan pertemuan berikutnya.
  1. Penamatan Sesi

Setelah permasalahan dapat diuruskan dan tiada ‘perkara yang tergantung”.


8. Kemahiran Kaunseling

  1. Mendengar.

3 aspek
Iinguistik,
Paralinguistik,
Bahasa badan.

  1. Memberi maklumat.

Isu konkrit,
Isu personal.

  1. Membuat Cadangan.

Masalah memberi nasihat:

Individu jarang menerima nasihat sehingga mereka merasakan nasihat tersebut adalah tepat.
Berlaku pergantungan.
Ada individu tidak suka dinasihat.
Memberi nasihat melemahkan pemikiran orang lain.

  1. Meluah Perasaan dan Fikiran.

Membantu luahan secara lisan.
Soalan terbuka
Soalan tertutup
Refleksi



  1. Mencabar.

  • Kadang-kadang membantu.
  • Apabila klien menyatakan sesuatu yang jelas tidak tepat.
"Tidak ada seorang pun dalam organisasi ini yang saya boleh bercakap"
  • Apabila klien terlalu merendahkan dirinya atau sebaliknya.
  • Apabila klien cuba mengelak sesuatu isu.
  • Mencabar perlu disertai dengan sokongan.
  • Mencabar membantu klien membuat pemeriksaan masalahnya.
  • Perlu digunakan dengan berjaga-jaga.


  1. Menyokong.

  • Keseluruhan proses kaunseling adalah memberi sokongan kepada klien.
  • Galakan dan mengambil berat.
  • Klien mengenalpasti dan memilih jalannya sendiri untuk menghadapi masalah.
  • Kaunselor berperanan sebagai teman kepada pengembara.


9. Pendekatan Kaunseling

Kemanusiaan

  • Client-Centred
  • Gestalt Therapy

Psychodynamic

  • Psychoanalytic
  • Transactional Analysis

Tingkahlaku

Kognatif
  • Rational Emotive Therapy


10. Jangan !

  • Menyindir
  • Membandingkan dengan pengalaman anda
  • Menasihat isu emosi dan personal
  • Menyatakan anda tidak sepatutnya merasakan begitu

11. Cuba Tingkahlaku Mendengar Dengan Berkesan

  • Duduk bertentang.
  • Mengekalkan kedudukan terbuka.
  • Tunduk sedikit ke depan.
  • Kontak mata yang selesa.
  • Kedudukan yang relak.

Semuanya sesuai!

12. Cuba Kedudukan dan Jarak Ini:
  • Bertemu lutut
  • 5'
  • Sebelah menyebelah
  • Belakang ke belakang
  • Depan belakang
  • Berhadapan dengan jarak yang sesuai.

Mana yang sesuai? Ambil kira faktor agama dan budaya.
13. Diam?

  • Kontak mata sepenuhnya.
  • Tiada langsung kontak mata.
  • Tukar air muka.

Bagaimana yang selesa?


14. Mengangguk:

  • Sentiasa
  • Tiada
  • Melebih-lebihkan
  • Normal

Mana yang sesuai?



15. Cuba Lakukan Air Muka:

  • Melebih-lebihkan semasa mendengar
  • Lebihkan kelip mata
  • Pusing ke satu arah
  • Menukar-nukar kedudukan kepala
  • Mengekalkan air muka yang normal

Tanya klien, mana satu yang selesa?



16. Respon Yang Minima

  • Anggukan yang sesuai
  • Bunyi " mm….mmm.." "uhhh….uh…"
  • "Ya….ya…."
  • Air muka mendengar
  • Bahasa badan yang mendengar


17. Jika Sesuatu Tidak Kena!

  • Jangan penik.
  • Terus mendengar.
  • Cadangkan orang lain bersama dalam hubungan tersebut.
  • Pastikan anda tahu ke mana klien akan pergi selepas sesi.
  • Jika anda terlalu bimbang, dapatkan bantuan segera.
  • Selalu menyimpan satu senarai di mana anda boleh mendapat bantuan.


18. Bila Perlu Dirujuk?

  • Bila klien bercakap tentang membunuh diri.
  • Klien yang sakit mental.
  • isu praktikal yang tidak dikuasai.
  • Tidak mampu menolong.

19. Gangguan

Persekitaran
Jam
Lalu lintas
Orang lain

Dalaman
Pemikiran tiba-tiba
Idea
Perasaan

20. Kualiti Pendengar Yang Berkesan

  • Deria lucu
  • Mesra
  • Tidak menghukum
  • Penyabar
  • Keterbukaan
  • Pemikir
  • Berkeyakinan
  • Spontan
  • Tidak menyindir
  • Tidak menjatuhkan semangat

  1. Matlamat Kaunseling

  • Menngajar klien bertanggungjawab atas diri sendiri
  • Membaiki imej diri yang negatif.
  • Mengajar klien menyesuaikan diri dengan keadaan.
  • Mempermudahkan atau menggerakkan tingkahlaku.
  • Menjadi lebih produktif.
  • Mencari dan memupuk sumber dalaman.
  • Mempertingkatkan kemampuan klien membuat keputusan.
  • Membantu menguruskan masalah yang belum selesai.



Kemahiran-Kemahiran Menolong


  1. KEMAHIRAN MENDENGAR

MEMBERI PERHATIAN
  • Kontak mata bersahaja untuk menyatakan mengambil berat, kefahaman, berminat dan mengekalkan perhatian.
"Pandanglah saya, saya mendengar anda, saya faham".

  • Jarak yang selesa untuk kedua-dua perlu didapati. Perhati tingkahlaku tanpa lisan klien untuk mendapat tanda-tanda keselesaan. Ambil kira budaya dan agama.

  • Cara duduk yang terbuka dan relaks.

  • Gerakgeri badan semulajadi yang menyampaikan mesej yang anda maksudkan.

  • Tingkahlaku berbahasa tanpa gangguan, soalan ataupun topik-topik baru. Tindakbalas dengan kenyataan yang empati.

KESANNYA
  • Menggalakkan klien mencurahkan ide dan perasaan secara bebas.
  • Klien meneroka dirinya cara tersendiri.
  • Klien rasa bertanggungjawab terhadap proses kaunseling.
  • Klien dapat dikawal melalui tingkahlaku memberi perhatian.
  • Klien merasa selesa.





2. PARAFRASA

Sebut mesej yang klien maksudkan. Nyatakan mesej asas dengan perkataan yang kurang sedikit. Tujuannya untuk mengujI kefahaman dan tingkahlaku memberi perhatian. Anda juga memberi tahu kepada klien bahawa anda sedang cuba memahaminya. Parafrasa yang membuat klien puashati adalah definisi kefahaman yang objektif. Persepsi kasar apa yang dinyatakan oleh klien ditukar kepada pernyataan yang mudah, tepat dan releven. Tiada tambahan ide baru. Dapatkan tanda-tanda parafrasa adalah tepat. Klien merasa difahami dan memahami arahnya. Klien merasa terdorong untuk meneruskan kenyataan.

  • Dengar mesej klien.
  • Nyatakan mesej klien.
  • Perhatikan tanda.

Klien
"Saya benar-benar fikir yang diaadalah baik, dia begitu bertimbang rasa, sensitif dan baik hati. Dia selalu menghubungi saya. Seronok keluar dengannya".

Kaunselor

"Jadi, anda sangat menyukainya".

Klien :

"Ya, saya sangat menyukainya".

Klien

"Saya bingung sekali, pada satu ketika dia menyuruh saya membuat yang ini, pada ketika yang lain pula yang itu".

Kaunselor

"Dia benar-benar mengusutkan anda".

Klien

"Ya, dah tentu, dia juga………."


3. PENJELASAN

Membuat agakan mesej asas klien dan menyatakan kepada klien. Menjelaskan yang kabur. Boleh juga meminta penjelasan:

  • "Saya bingung, biarlah saya cuba nyatakan apa yang telah
anda katakan…".
  • "Saya tak berapa jelas tentang perkara itu."
  • "Saya tak begitu jelas bagaimana anda merasai tentang
pekerjaan anda."
  • "Bolehkah anda mengulangi dengan ringkas serta memberika
satu contoh?"
  • "Saya tak begitu pasti yang saya telah faham."

Kekeliruan mungkin kerana kaunselor tidak memberi perhatian.
Cuba mengaku apa yang anda tidak jelas mengenai yang dimaksudkan oleh klien.
Cuba menyatakan semuala atau meminta penjelesan.


  1. PENGUJIAN PERSEPSI

Kaunselor meminta klien mengesahkan persepsinya mengenai apa yang dinyatakan oleh klien. Minta maklumbalas mengenai ketepatan pendengaran kaunselor. Andaian kefahaman diuji:

"Anda nampaknya begitu meradang dengan saya, benarkah?"
"Saya sedang memikirkan apakah rancangan yang anda pilih itu
benar-benar dikehendaki?"
"Anda menyatakan kecurigaan, tetapi apakah saya mendengar dengan betul?'
"Saya ingin menyemak dengan anda apa yang saya dengar.Anda menyatakan anda mengasihi isteri anda tetapi dalam beberapa minit yang terakhir anda menyatakan yang anda tak sabar dengannya".

Kesannya klien merasa difahami dan dapat mengelakkan komunikasi yang kusut.
Parafrasa dahulu, minta pengesahan, dan izinkan klien membetulkan persepsi anda jika tidak tepat.


  1. MEMIMPIN

Menjemput atau menggalakkan klien bergerakbalas kepada komunikasi terbuka. Merangsang perbualan ke arah haluan yang sama dengan kaunselor dan sesuai dengan arah yang ingin dituju oleh klien. Tujuannya menggalakkan klien meneroka perasaan dan mengulas apa yang telah dibincang dan menggalakkan klien menjadi aktif dalam proses serta mengekalkan tanggungjawabnya.


PIMPINAN TAK LANSUNG

Tujuan untuk memulakan perbualan dan meletakkan tanggungjawab perbualan ke atas klien.

"Apakah yang anda ingin bincangkan?"
"Barangkali kita mulakan dengan anda menceritakan mengenai….".
"Tolong ceritakan kenapa anda berada di sini?"
"Cerita lagi mengenai perkara itu".
"Awak berkata………."
"Pada fikiran anda apakah maksudnya?.
"Bagaimana anda rasai?.
"Ada apa-apa perkara lagi yang anda ingin bincangkan".

Klien dijemput terus bercerita atau menghuraikan. Langkahnya ialah 1. Tentukan tujuan. 2. Pimpinan secara umum. 3. Adakan perhentian yang agak panjang agar klien dapat menyambut nya.


PIMPINAN LANGSUNG

Fokus kepada topik khusus. Menggalakkan klien menghurai dengan panjang lebar.

"Ceritakanlah lagi mengenai abang anda".
"Andaikan kita meninjau sedikit lagi mengenai pengajaran anda".
"Apa maksud anda dangdut?".
"Bolehkah anda fikirkan satu contoh yang berlaku baru-baru ini".
Kesannya menimbulkan kesedaran dan kefahaman melalui penerokaan perasaan yang lebih luas.


Panduan pimpinan langsung:

  • Tentukan tujuan.
  • Nyatakan tujuan melalui bahasa yang boleh menimbulkan huraian.
  • Berikan klien kebebasan mengikut pimpinan anda.







  1. MEMBERI FOKUS

Menumpukan penerokaan kepada sesuatu hal yang difikirkan berfaedah. Digunakan bila klien bercakap tak tentu arah dan tiada tumpuan.

"Tolong huraikan dengan lebih khusus perasan anda terhadap ibu anda".
"Anda telah membincangkan beberapa topik dalam bebrapa minit yang lalu, bolehkan anda pilih suatu topik yang paling mustahak dan huraikan dengan lebih lanjut".
"Kita telah bercakap tentang perkataan, perkataan,perkataan tetapi saya belum dapat mengesan sebarang perasaan, bolehkah anda menyatakan sesuatu perasaan yang anda sedang rasai sekarang".
"Apakah perasaan anda semasa kita bercakap-cakap?"
"Mari kita berdiam sejenak.Saya cadangkan anda tutup mata anda dan cuba berdamping dengan apa yang sedang anda rasai.."
"Rumah?" (satu perkataan)
"Dan…."
"Lepas itu apa?….." (frasa pendek)
"Tapi…"

Panduan

Guna perasaan kekusutan anda sendiri dan arah
perasaan klien.
Berwaspada terhadap maklumbalas klien tentang keutamaan topik-topik.
Bantu klien memberi fokus kepada perasaan yang tersembunyi dalam
perbincangan.


7. MENYOAL

Solan terbuka memberi peluang kepada klien meneroka dan berbincang apa yang diingini . Bukannya perkara yang hanya menarik minat kaunselor. Soalan-soalan adalah untuk membantu kefahaman klien dan bukannya untuk kaunselor.

"Bolehkah anda jelaskan dengan lebih lanjut hubungan anda dengan ibu bapa anda?".
"Apa yang dimaksudkan dengan kegagalan?"
"Bagaimanakah mereka memperlihatkan perasaan-perasaan mereka?"

Panduan:

  1. Kemukakan soalan terbuka.
  2. Kemukakan soalan yang memerlukan perasaan bukannya maklumat.
  3. Soalan-soalan yang membantu klien bertambah jelas, bukannya untuk kaunselor.


8. REFLEKSI

Cara menyatakan kepada klien bahawa kaunselor berada dalam rujukan dalamannya dan memberi perhatian berat atau kaunselor empati.


Refleksi Perasaan

Menyatakan semula perasaan penting klien dengan ayat sendiri. Tujuan untuk memberi fokus kepada perasaan bukannya kandungan. Menolong klien memiliki perasaannya yang kabur. Mula dengan "Anda merasa….." . Jika tepat, klien akan membalas " Ya betul…" Perasaan selalunya berlindung di sebalik perkataan.

  • "Dengan lain perkataan , anda benci akan keberaniannya".
  • "Anda memang dari dulu lagi ingin menjadi seorang doktor".
  • "Ia membuat anda rasa bersalah setiap ketika".
  • "Sungguh menyakitkan hati jika anda tidak diterima oleh orang yang dikasihi".
  • "Dia membuatkan anda rasa marah apabila mendenda anda, tetapi anda masih
juga meresai senang mengenainya".


Refleksi Pengalaman

Fokus kepada gerakgeri tubuh badan (cara sebutan, air muka, cara duduk dan gerak geri tubuh) yang memberi maklumbalas kepada pengalaman yang menyeluruh klien. Huraikan tingkahlaku dan tambah refleksi perasaan.

" Anda tersenyum (huraian tingkahlaku) tetapi saya merasa anda benar benar mengalami perasaan yang menyedihkan".(refleksi perasaan)
"Setiap kali anda bercakap mengenainya anda menggenggam tangan, (huraian tingkahlaku)Nampaknya anda betul-betul bencikannya".


Refleksi Isi

Penyataan semula ide penting klien dengan perkataan yang sedikit dan baru. Hampir sama dengan parafrasa. Untuk menjelaskan ide yang kusut yang sukar dinyatakan oleh klien.

Klien: "Kata-katanya benar-benar menyakitkan hati saya".
Kaunselor: "Ia benar-benar menyakitkan hati".


KESALAHAN BIASA DALAM REFLEKSI

  • Cara yang sama atau stereotaip.
  • Penentuan masa.
  • Refleksi perasaan mendalam ketika klien belum sedia.
  • Bahasa yang sesuai yang tidak menghina klien.
  • Kadang-kadang klien tidaklah seteruk yang disangka.




PANDUAN REFLEKSI

  • Baca mesej menyeluruh-perasaan yang dinyatakan, perasaan yang dibayangkan melalui gerak geri.
  • Pilih campuran isi dan perasaan yang terbaik.
  • Refleksi pengalaman yang baru diamati.
  • Tunggu gerak balas sebelum bertindak selanjutnya.


9. MERUMUS

Merangkumkan beberapa ide dan perasaan di akhir perbincangan
Beri perhatian kepada:
Apa
Bagaimana menyatakan perasaan
Maksud
Masa
Kesan kenyataan tersebut

"Dari perbualan anda mengenai keluarga, sekolah dan kini pekerjaan baru anda sebagai jurujual, anda kelihatan mengalami perasaan-perasaan kegagalan di dalam kesemua bidang tersebut".

Tujuan untuk menonjolkan perkara penting, tema umum isi dan perasaan. Ini meliputi ke arah mana hala tuju proses kaunseling dan di aman ia berada sekarang. Ia juga bertujuan memberi perasaan bergerak dalam meneroka ide dan perasaan serta sedar kemajuannya. Memberi fokus kepada ide yang bertaburan.Ia dapat memberi keyakinan klien terhadap kaunselor.





Panduan:

Perhatian kepada tema. Nada dan emosi.
Sususn ide dan perasaan yang penting
Jangan menambah
Tentukan adakah berfaedah jika dicatat atau meminta klien merumus.
Tentukan tujuan: Kemesraan, Fokus, Menutup perbincangan, Menguju kefahaman, Penggalakan penerokaan, Menamatkan perhubungan.

10. MENGKONFRANTASI

Mengandungi:
Kenali perasaan sendiri.
Berkongsi perasaan sendiri dengan klien.
Tindakbalas terhadap maklumbalas dalam bentuk pandangan terhadap tingkahlaku.
Meditasi sebagai konfran kendiri.
Pengulangan untuk penegasan.
Perkaitan sebagai kaedah berdamping dengan perasaan.

Tujuan:

Mengenali secara ikhlas dan langsung apa yang sedang berlaku atau apa yang ada simpulkan apa yang berlaku.
Menyatakan apa sebenarnya.

Kesannya:
Cabaran.
Pendedahan.
Ancaman.
Kerisauan.
Kegembiraan.
Penentangan.
Komunikasi yang diingini.

11. MENGENALI PERASAAN


Kenali perasaan sendiri secara dalam, lisan dan bukan lisan.
Fikir kesannya apa bila dinyatakan.
Adakah perasaan peribadi atau tindakbalas yang sepatutnya?
Adakah bersesuaian dengan teori?
Klien mungkin tahu melalui bukan lisan kaunselor.

MENGHURAI DAN MENGONGSI PERASAAN

Untuk menjelaskan apa yang kaunselor rasiai.
Model untuk klien menyatakan perasaannya.

Cara anda berterusan begini membosankan saya dan saya rasa mengantuk”.
Saya merasa marah apabila anda bercakap banyak mengenai keinginan untuk menyakiti orang lain dan tidak mempedulikan tentang mereka sama sekali”.
Saya merasa senang apabila anda bercakap mengenai diri anda dengan cara begitu”.

Faedahnya, kaunselor merasa lega (katarsis emosi).
Ventilasi” klien merasa legi selepas melakukan konfrantasi dan rasa tidak perlu meneruskan sesi menyelesaikan masalahnya.

AWAS MENYATAKAN PERASAAN BILA:

Klien menghadapi kekusutan emosi yang teruk.
Krisis-krisis akan lebih dahsyat.
Cara mengendalikan emosi masa lampau kurang baik.
Menentang dengan kuat usaha untuk meneroka.
Kebolehan kaunselor menolong klien yang kusut.
Kehidupan emosi kaunselor sendiri kucar kacir.
Masa tidak mencukupi.
Dasar agensi tidak membenarkan penerokaan emosi yang dalam.
Tidak meneroka sikap orang penting klien.

Contoh Kenyataan perasaan


Saya takut hendak pergi ke kolej sekarang”.
Sekolah menengah begitu membosankan”.
Tujuan utama konfrantasi ialah memasukkan perasaan-perasaan yang ikhlad dalam penyataan. Salah satu cara, Kaunselor memodelkan,.
Minta klien konfran dengan cara “ Apakah yang sedang anda rasai sekarang?”
Bagaimana anda rasa mengenainya?” “Betapa kuatkah perasaan aanda mengenainya?”

Panduan mengongsi perasaan:

  1. Modelkan dengan berkongsi perasaan anda.
  2. Minta klien berkongsi perasaan.
  3. Berhati-hati tentang sejauh mana hendak dikongsikan.


12. MAKLUMBALAS DAN PANDANGAN

Tindakbalas ikhlas kaunselor terhadap klien tentang bagaimana ia memberi kesan kepada kaunselor. Tujuan untuk membolehkan klien memahami dirinya dan mengubah tingkahlakunya. Kita hari ini adalah hasil maklumbalas persekitaran kita. Hasilnya klien mempunyai maklumat yang lebih tentang dirinya.

Garis panduan memberi maklumbalas:

  • Beri apabila klien bersedia. Jika perlu tanya klien terlebih dahulu.
  • Huraikan tingkahlaku klien dan kemudian nyatakan perasaan anda.
  • Buatkan maklumbalas sebagai huraian, bukannya penilaian.
  • Saya tidak suka cara anda selalu mengganggu saya" berbeza dengan ""Saya tidak suka anda kerana selalu mengganggu saya".
  • Beri maklumabalas perkara yang klien berupaya mengubahnya.
  • Beri sedikit-sedikit.
  • Segera.
  • Minta tindakbalas klien terhadap maklubalas anda.


13. MEDITASI
"Masa berhenti" berdamping dengan diri, kesedaran terhadap diri dan hubungan dengan dunia.Konfrantasi kendiri.

Garis panduan:

  • Biasakan diri dengan meditasi.
  • Jelaskan nilai faedah meditasi kepada klien.
  • Minta duduk dengan selesa sambil menutup mata.
  • Minta klien berdiam diri dan biar fikiran pudar.
  • Minta fokus kepada pernafasannya agar dapat berdamping dengan perasaan jasmaninya.
  • Selepas beberapa minit minta buka mata dan huraikan pengalaman dan perasaan untuk menggalakkan penerokaan.
  • Minta amalkan di rumah jika difikir berfaedah dan memuaskan.


14. PENGULANGAN


Konfrantasi kendiri yang dimulakan oleh kaunselor bertujuan menggalakkan pernyataan perasan yang kabur atau terselingdung dengan lebih banyak. Kemudian membincangkan perasaan yang diulang secara verbal dan non verbal.

Klian: “Saya tak mempunyai kawan, agaknya orang tak suka saya”.
Kaunselor: Katakan lagi “Orang tak suka saya”.
Klien: “Orang tak suka saya, orang tak suka saya, (berhenti sekjap) Barangkali saya tidak ada sifat yang boleh menimbulkan rasa suka.”
Kaunselor: “Cuba ulang lagi saya tak mempunyai sifat yang orang suka.”
Klien: “Saya tak mempunyai sifat yang orang suka”.
Kaunselor: “Lagi.”
Klien: “Saya tak mempunyai sifat yang boleh menimbulkan rasa suka”.

Panduan:

  1. Perhatikan gerakgeri atau pernyataan yang mempunyai implikasi perasaan.
  2. Minta klien mengulangi kata-kata sehingga perasaan-perasaan dibangkitkan.
  3. Beri masa yang cukup agar kesan emosi dirasai atau dikumpul.


15. PERKAITAN


Memintakan klien meluahkan sesuatu isu yang dirasakan penting secara bebas tanpa mengira logik atau tidak.


Kaunselor: “Nampaknya anda begitu terlekat kepada pengaruh ibu anda keatas anda. Saya cadangkan anda kata perkataan “ibu” dan kemudian sebutkan apa juga perkataan yang dapat anda fikirkan secara pantas.”

Klien: “Ya ibu –kasih,lembut,seronok, cakap banyak, .....”

Kesannya klien dapat membebas perasaan dan dapat berbincang kemudiannya dengan lebih berfokus.

Panduan:

  1. Minta sebut apa saja ayng disedari.
  2. Jelaskan ide tak perlu logik atau tekal.
  3. Gunakan untuk meneroka lebih dalam perasaan klien atau membincang hasil berkaitan.


16. MENTAFSIR

Kaunselor menyatakan makna terhadap peristiwa agar klien dapat melihat dari perspektif baru. Tujuan utama mengajar klien mentafsir. Lebih banyak digunakan dalam psikoterapi. Ambil kira non verbal semasa mentafsir. Cari data-data menyokong pentafsiran.

Contoh soalan pentafsiran: “Apakah anda berpendapat bahawa anda tidak mempercayai orang-orang perempuan kerana ibu anda memeliharan anda dengan yang amat buruk?”

Kaunselor :”Bilakah anda akan mengambil berat tentang diri anda juga?”

Kaunselor :” Itu adalah sikap yang terlalu memeningkan diri”.

Kaunselor :”Jadi, apa salahnya”.

Klien : “Saya tak suka kepada orang yang mementingkan diri mereka".
Kaunselor “Sebab...?

Klien :”Orang-orang yang mementingkan diri tidak begitu popular”.

Kaunselor : “Jadi,kepopularan adalah penting bagi anda, dan jika anda terlalu memusatkan perhatian kepada diri anda, orang tak akan menyukai anda. Apakah ini merupakan perasaan yang anda rasai ketika ini?”


PENTAFSIRAN SECARA FANTASI DAN METAFOR

Contoh Fantasi:

Saya mempunyai satu fantasi mengenai apa yang baru anda katakan. Saya dapat gambarkan anda sedang berjalan di satu jalan yang kecil di dalam belukar, apabila sampai di persimpangan jalan, anda kelihatan tidak pasti jalan yang mana nak dipilih. Anda melambung sekeping duit syiling dan anda kelihatan berlari dengan girangnya di jalan yang dipilih dengan duit syiling tadi. Bagaimana fantasi ini menepati perasaan anda?” Diharapkan dapat memberi persepsi yang baru kepada klien terhadap dirinya selepas perbincangan.

Contoh Metafor :

Kebanyakan waktu saya melihat anda seperti beruang mainan yang besar gagah tetapi lembut yang sedia berada dalam apa jua kedudukan apabila dibuat begitu:


Panduan Fantasi dan Metafor

Perhati mesej asas.
Parafrasa.
Fahamkan mesej.
Bahasa mudah dan arasnya hampir kepada mesej.
Kemuka ide yang menunjukkan tentatif (berlapik).
Matlamat untuk mengajar klien membuat tafsiran sendiri.


17. NASIHAT

  • Pakar dalam bidang khas atau profesional.
  • Antara yang mengetahui dan yang mempercayai
  • Tidak paksa.
  • Fokus kepada isu-isu dan menjelaskan proses membuat keputusan.
  • Rasa angkuh kaunselor yang rasa tahu semua.
  • Memupuk pergantungan.
  • Keputusan yang tidak berat,
  • Tidak sesuai untuk keputusan pemilihan -"Patutkah saya bercerai?" "Apakah kerjaya yang patut saya ceburi".
  • Tidak sesuai dengan seranan spontan dan disertai pujukan yang kuat.
  • Tidak sesuai dalam bentuk "Bapa tahu apa yang paling baik".
  • Biasanya orang yang menasihat mempunyai minat yang kuat agar yang dinasihat diikuti,
  • Bezakan antara permintaan maklumat dengan saranan.
  • Kendalikan perasaan-perasaan terlebih dahulu
  • Kaunselor memprojekkan dirinya kepada klien dengan cara "Kalau saya menjadi anda…."
  • Jika tidak berjaya, kaunselor akan disalahkan.


Panduan:
  1. Sentiasa mengemaskini pengetahuan dalam bidang kepakaran anda.
  2. Jangan menggunakan ujian-ujian psikologi tanpa latihan yang mencukupi.
  3. Janganlah menggunakan nasihat melainkan dalam bentuk saranan tentatif berdasarkan kepakaran tertentu.












Rational Emotive Therapy

MATLAMAT MANUSIA
  • Terus hidup.
  • Hidup bahagia.

JENIS KOGNATIF

1. BELIEFS SYSTEM (BS)


  1. Rational Beliefs System (RBS).
  2. Irrational beliafs System (IBS).

Pemikiran, perasaan dan tingkahlaku (PPT) yang membantu manusia mencapai matlamat dan tujuan.

PPT yang tidak rasional merosakkan diri.

Rasional

Keadaan yang membantu individu mencapai matlamat dan tujuan untuk hidup dan gembira.

Kriteria rasional:

  1. Pragmatic
  2. Logical (nonabsolutist)
  3. Empirically consistent with reality.
Flexible beliefs take the form of wishes, wants, desires and preferences.

. Non-extreme evaluations of badness.

. Show evidence of toleration.

. Acceptance of fallibility.

. Demonstrate flexible thinking towards the occurrence of events.

Tak Rasional (IBs)

Keadaan yang menghalang individu mencapai matlamat dan tujuan.
Tidak logik (especially, dogmatic, and ‘musturbator’)
is empirically inconsistent with reality”.

IBs
Absolutistic.
Dogmatic musts, shoulds, ought tos.
Awfulizing.
I can’t stand it.
Damnation.
Always and never thinking.

Tiga Kepercayaan Tak Rasional Yang Penting


  1. Saya SEMESTINYA mesti membuat habis baik dan atau memenangi kasih sayang atau mendapat pengesahan daripada orang penting, jika tidak saya adalah orang yang tidak lengkap dan tidak berguna.

  1. Awak dan orang lain SEMESTINYA dalam apa jua keadaan dan masa MESTI baik kepada saya dan melayani saya dengan adil, jika tidak awak tidak berguna dan orang yang tidak baik.

  1. Sebab saya lebih selesa mengalami keseronokan daripada kesakitan, keadaan di mana saya hidup SEMESTINYA mesti menjadi selesa, selamat dan memanafaat, jika tidak dunia ini adalah sesuatu yang tidak baik, saya tak tahan dengan ini dan hidup ini menakutkan dan tak guna hidup dalam dunia ini.

IBs menjadikan klien:
Merasa tidak selesa dan menyakitkan.
Menggalakkan klien engage in self-defeating behaviour.
Tidak mengambil tindakan yang penting untuk mencapai tujuan dan
matlamatnya.

GANGGUAN


  1. Ego disturbance.

Manusia membuat berbagai tuntutan terhadap diri, orang lain dan dunia.
Tuntutan semasa dulu, kini dan akan datang.
Kegagalan mendapat tuntutan ini akan menjadikan “self damnatioan”.
Individu yang sihat mengamalkan “self acceptance” dan “high frustration tolarence”.

  1. Discomfort disturbance.


2. INFERENCES

Kognatif yang mendahului maklumat.
Klien selalu keliru antara inferen dengan fakta.
Kaunselor perlu menguji inferen dengan mendapatkan fakta.
Saya berdiri mengadap tingkap, apa yang saya nampak?”

JENIS-JENIS INFEREN


  1. Sebab.

  • Luaran -“Saya menangis sebab ibu bapa marahkan saya”.
  • Dalaman -“Saya menangis sebab saya sensitif”.
  • Gabungan -“Saya menangis kerana ibu bapa permainkan sifat saya
yang sensitif”.

Peranan kaunselor: “Saya menangis sebab saya rasa tak berguna bukannya sebab saya sensitif”.

  1. Jangkaan

Jika saya minta tentu dia tak bagi”.

  1. Tujuan

Dia baik dengan saya kerana nak pinjam nota saya”.

Inferen berantai antara satu sama lain.





MASALAH KLIEN


Anxiety

Inferences

Beliefs

Action tendencies and response options

Ancaman terhadap ego.
Ancaman keselesaan.

Concern
Shame
Inferences
Beliefs
Action tendencies and response options
Regret

Depression
Inferences
Beliefs
Action tendencies and response options
Pandangan negatif terhadap diri.
Kehilangan orang penting.
Sadness
Guilt
Inferences
Beliefs
Action tendencies and response options
Remorse
Feeling gulit
Anger
Inferences
Beliefs
Action tendencies and response options
Kesan positif jangka pendek.
Kesan negatif jangka panjang.

Hurt
Inferences
Beliefs
Action tendencies and response options
Disappointment

Irrational Jealousy
Inferences
Beliefs
Action tendencies and response options
Rational jealousy

Masalah Disiplin Diri





A Mixture Of Emotions





False Emotions





Strenght Versus Rationality Of Negative Emotions






Memulihkan Klien

  1. Anda yang membina dan membesarkan sendiri gangguan psikologi dan keadaan persekitaran boleh menyumbangkan kepada masalah tersebut.

  1. Anda perlu menyedari bahawa anda berkemampuan untuk mengubah gangguan tersebut.

  1. Gangguan emosi dan tingkahlaku adalah disebabkan oleh IBS.

  1. Kesan IBS dan asingkan daripada RBS.

  1. Pertikaikan IBS menggunakan kaedah saintifik, logik dan emperikal.

  1. Bertindak kearah menyerap RBS baru dangan menggunakan keadah kognatif, emotif dan tingkahlaku.

  1. Sambung proses mempertikaikan IBS dengan menggunakan pelbagai kaedah untuk perubahan sepanjang hayat.
A Activating Events - Peristiwa atau perkara yang
berlaku hanya sebelum gangguan emosi atau tindakan merosakkan diri.
1._________________________________________________
2._________________________________________________

3._________________________________________________

4._________________________________________________

5._________________________________________________

6._________________________________________________


C Consequences or Condition - Emosi yang terganggu
atau tingkahlaku merosakkan diri yang saya hasilkan dan ingin ditukar.
1._________________________________________________

2._________________________________________________

3._________________________________________________

4._________________________________________________

5._________________________________________________

6._________________________________________________




  1. Beliefs
IBs (Bulatkan)


(D)Disputes IBs
Contoh:“Kenapa saya mesti buat sehabis baik?”
Mana bukti bertulis bahawa saya adalah tak guna?”
Mana bukti saya mesti dikhtiraf dan diterima?”

(E) Effective RBs.
Saya suka membuat terbaik tetapi tak semestinya”?
Saya bertindak tak baik, tapi saya bukanlah orang yang tak baik?”
Tidak ada bukti yang saya mesti diterima dan diikhtirah”
1

Saya mesti buat yang terbaik.



2

Saya tidak berguna atau tak baik bila saya bertindak lemah atau bodoh.



3

Saya mesti dikhtiraf oleh orang penting.



4

Saya tak baik, tidak disayangi jika saya tak diterima..



5

Saya mesti dilayan dengan baik dan memberikan apa yang saya perlu.



6

Orang yang bertindak tidak bermoral tak diperlukan dan dia tak berguna.



7

Orang lain mesti bertindak seperti yang saya harapkan atau dahsyat.



8

Hidup saya mesti ada beberapa masalah besar.



9

Saya tak boleh tahan dengan perkara yang tak baik atau orang yang sukar dihampiri.



10

Adalah dahsyat bila perkara penting tidak berlaku seperti yang saya harap.



11

Saya tak boleh tahan bila kehidupan betul-betul tak adil.



12

Saya perlu disayangi oleh orang yang hampir dalam hidup saya.



13

Saya perlu dihargai apa yang saya buat atau saya akan rasa kecewa.



14





15





16





17





18





19





20







ANALOGI KEPERLUAN KAUNSELOR

Kr. Dulu uncle anda mengajar anda bermain golf, tapi diajarnya dengan cara yang kurang baik. Bayangkan anda berlatih perkara yang salah. Kini baru anda sedar anda silap. Jika anda nak baiki, siapa yang anda nak jumpa?

Kn. Jurulatih golf.

Kr. Apa jenis pertolongan yang anda harapkan?

Kn. Analisa masalah saya dan tunjuk macamana nak baiki.

Kr. Selepas dia menunjukkan kesilapan dan cara membaikinya, adakah ia membaiki kemahiran anda?

Kn. Tidak!

Kr. Apa lagi yang diperlukan?

Kn. Saya perlu berlatih.

Kr. “Anda perlu berlatih. Seperti juga anda berjumpa saya, kemahiran saya membantu anda menganalisa kesilapan psikologi yang anda lakukan dan bagaimana nak baikinya. Saya tidak boleh berlatih untuk anda. Tugas besar anda ialah berlatih dalam kehidupan harian apa yang anda dapat dari sesi kaunseling. Saya akan membantu anda berlatih. Untuk itu anda perlu mulakan dengan membuat analisa kesilapan psikologi yang andda lakukan. Seperti dalam golf, anda tak boleh bermain dengan tepat. Anda tak boleh 100% bebas dari masalah kehidupan tetapi anda boleh menghadapinya dengan baik.”


KRITERIA PSIKOLOGI YANG SIHAT

(ELLIS AND BERNARD, 1985)



  1. Kepentingan Diri.

Melebihkan sedikit daripada kepentingan orang lain.
Sanggup berkorban kepada orang yang disayangi secara munasabah.

  1. Berminat Sosial

Boleh hidup bersosial dengan baik.

  1. Arahan Kendiri

Tahu tanggungjawab dan boleh menguruskan diri sendiri.

  1. Tahap Toleransi Kekecewaan yang Tinggi

Memberi hak kepada diri dan orang lain untuk membuat kesilapan.
Walaupun benci tetapi tidak membuat kutukan atau penghinaan
Bijaksana membezakan rasional dan tidak rasional.
Tidak mudah terperangkap dengan perkara negatif.

  1. Fleksibel-Keluwesan.

Terbuka kepada perubahan, berfikiran luas dan tidak rigid.

  1. Menerima Ketidakpastian

Merancang dan berusaha bersungguh-sungguh dan hasilnya diserahkan kepada Tuhan.

  1. Bersungguh-sungguh Untuk Mencapai Sesuatu

Keterlibatan untuk mencapai sesuatu bagi tujuan peribadi dan masa yang sama menyumbang kepada masyarakat.

  1. Berfikiran Saintifik

Penggunaan pemikiran saintifik untuk merancang matlamat jangka pendek dan jangka panjang dan pada masa yang sama boleh menerima kemungkinan.



  1. Penerimaan Kendiri

Bersyukur dan menerima diri.
Tidak menilai diri kerana faktor luar dan bukan untuk menunjuk-nunjuk atau membuktikan sesuatu.

  1. Berkeupayaan Mengambil Resiko

Suka mencuba, mengambil resiko yang munasabah, menerima kesilapan.

  1. Kepuasan Jangka Panjang

Sanggup bersusah sekaran demi masa depan.
Menenggelamkan kenikmatan untuk sementara.
Terus mengukuhkan diri untuk mencapai visi.
Manusia yang cekal dan berjaya.

  1. Sedar Batasan Utopia

Sedar manusia tidak boleh dapat semua yang diingini dan tidak boleh mengelak semua yang tidak disukai.

  1. Bertanggungjawab Terhadap Gangguan Emosi






















MEMPERTIKAIKAN IBs

  1. Mempertikaikan Secara Berstruktur

DIBS – Disputing Irrational Beliefs (Ellis 1979 c, pp.79-80)
Soalan 1 - Apakah kepercayaan tidak rasional yang nak dipertikaikan?

Soalan 2 - Bolehkah saya secara rasional menyokong kepercayaan ini?

Soalan 3 - Apakah bukti yang wujud tentang kebenaran kepercayaan
ini?

Soalan 4 - Apakah bukti mengenai kesilapan kepercayaan ini?

Soalan 5 - Apakah yang terburuk akan berlaku kepada saya dengan
kepercayaan ini?

Soalan 6 - Apakah yang terbaik akan berlaku kepada saya dengan
kepercayaan ini?

2. Pertikaikan “Saya mesti” “ Sepatutnya” jadikan “Saya mahu” “Saya ingin”.

  1. Pertikaikan - 101% buruk (awful), dahsyat.
- “Saya tak dapat menerima” (I can’t stand it)
- “Tak guna”
- “Saya adalah sama dengan apa yang saya buat”
  • Bukti sebaliknya. Klien kata dirinya tidak disayangi, minta senaraikan perkara yang menunjukkan dia disayangi.
  • Bayangan fikiran.


JENIS SOALAN REBT

Soalan terbuka.
Soalan berdasarkan teori.

MATLAMAT D

Memberi kesedaran IBs adalah tidak produktif.
IBs tidak logik dalam realiti dan membawa kepada emosi dan tingkahlaku
yang merosakkan diri.
RBs adalah produktif dan logik dalam realiti yang membawa kepada emosi
dan tingkahlaku yang sihat.

DISPUTING

  1. Musts.
  2. Awfulizing.
  3. I can’t stand it it is.
  4. Damnation.
  5. Always and never thinking.


HOW TO DISPUTE

  1. Fokus kepada ‘must’ – sedarkan dalam dunia ini tidak semuanya
atau mungkin tidak terdapat sesuatu yang mesti. Tunjukkan bahawa tidak
bukti yang menyokong ‘must’ yang dinyatakan oleh klien.

2. Fokus pula kepada 2-5.

STRATEGI MEMPERTIKAIKAN Ibs

Elok digunakan ketiga-tiga strategi:

  1. Fokus kepada yang tidak logik. Soalkan:
Adakah itu logik ?”
Di mana logiknya?”
Tekankan bahawa klien mahu sesuatu itu “mesti” berlaku. Ini adalah sesuatu yang megik.

  1. Fokus kepada pengalaman klien yang tak selari dengan kenyataan.
Minta bukti daripada klien “ Tunjukkan satu perjanjian bahawa dalam hidup mesti semua berjaya”.

  1. Fokus kepada praktik (Pragmatism). Tunjukkan kepada klien praktikalnya Ibs yang diamalkan menjurus kepada kemusnahan dan RBs menjurus kepada positif. “Kepercayaan anda tentang “mesti” bejaya hanya menujudkan anxiety dan depress.”

USE A VARIETY OF DISPUTING STYLES

  1. SOCRATIC STYLE

Direct questions kepada Ibs.
Tujuannya agar klien berfikir tentang dirinya daripada mendengar
pandangan kaunselor yang diandaikan olehnya lebih berkuasa.
Soalan cara ini elok juga diikuti oleh penerangan ringkas agar klien
lebih faham.


  1. DIDACTIC STYLE

Menyemak persepsi kefahaman klien dengan berpandukan lisan dan bukan lisan klien.

  1. HUMOROUS STYLE

Syarat:
  1. Telah terbina hubungan yang baik.
  2. Klien menunjukkan bukti dia mempunyai deria lucu.
  3. Intervensi ini dituju epada Ibs dan bukannya klien sebagai individu.

4. SELF-DISCLOSING STYLE

  1. Nyatakan pengalaman anda yang hampir sama.
  2. Nyatakan Ibs anda yang hampir sama.
  3. Anda telah tukar Ibs dan masalah telah hilang.

BE CREATIVE

Gunalah apa-apa cara yang kreatif dan sesuai dengan diri anda yang boleh
mempertikaikan Ibs klien.dengan berkesan.

Keadaan TERAPUTIK

  1. Penerimaan tanpa syarat. – Boleh menilai pemikiran dan tindakan tetapi tidak rating. Kaunselor dan klien boleh menerima kesilapan diri dan orang lain.
  2. Ketulenan dan keterbukaan. – Boleh membuat pendedahan kendiri yang menasabah secara jujur.
  3. Empati. – Kaunselor dapat merasa apa yang klien fikir, rasa dan faham falsafah diri klien.

Resiko kemesraan yang berlebihan:

  1. Klien rasa selesa, ditlong,tetapi tidak tahu bagaimana nak menolong diri sendiri.
  2. Membina LFT. ( Low frustration tolerance) dan percaya orang lain mesti membei bantuan.










Mempertingkatkan Celik Akal Intelektual Yang Rasional

1.Mempertikaikan IBs.
Perbahasan
Pengasingan
Pertikaikan “MESTI”
Pertikaikan “DAHSYAT”
Pertikaikan “AKU TAK BOLEH TAHAN”
Pertikaikan “TINGKAHLAKU MENYALAHKAN DIRI, ORANG LAIN DAN
DUNIA”.
  • Diri adalah komplek
  • Satu bukan bermakna semua
  • Manusia ada emas dan sampah

TEORI Rational Emotive Therapy
(R.E.T.)
Albert Ellis.
Individu berkeupayaan bertindak dalam bentuk rasional dan tidak rasional.
Rasional adalah bebentu positif dan tidak rasional negatif.
Gangguan emosi dan psikologi menyebabkan bertingkahlaku tidak rasional.
Kaunseling membantu menilai kembalik kepercayaan agar perubahan tak rasional kepada rasional.
Kaunselor sabar, aktif, kreatif, berani, mampu menggunakan berbagai teknik kaunseling.

MANUSIA


Individu sihat dianggap rasional dan tak sihat dianggap tak rasional.
Fokus kognatif.
Manusia bertanggungjawab diatas gangguan emosi yang dirasai.
Manusia kreatif, mampu bekomunikasi, boleh belajar dari kesilapan, darjah penerimaan kendiri yang tinggi, berani mengambil resiko dan mempunyai matlamat yang jelas.
Manusia berkecenderungan memusnahkan diri mereka, mengelak berfikir sesuatu, mengulangi kesilapan, menyalahkan diri, tiada toleransi, percaya kuasa ghaib, merasa terlalu sempurna, mengelak dari penyempurnaan kendiri.

Rasional bermaksud membantu individu mencapai matlamat asas dan tujuan. Matlamay asas ialah untuk terus hidup dan gembira. Tidak rasional bermaksud menghalang individu mencapai matlamat asas dan tujuan.

Untuk terus hidup, manusia memerlukan 4 proses utama yang saling berkaitan:
  1. Berprihatin.
  2. Berperasaan.
  3. Bergerak.
  4. Berfikir atau bertaakul.

Fikiran, perasaan dan tingkahlaku berkait rapat. Salah satu dirawat, ketiga-tiga sembuh.
Manusia bermasalah kerana faktor fikiran tak rasional, bukan kerana faktor luaran.
Ide tidak logik lebih pada peringkat kanak-kanak dan remaja. Dikukuhkan melalui SARANAN KENDIRI DAN PENGULANGAN KENDIRI.
Manusia cenderung mereka-reka kepercayaan yang mengganggu dirinya. Gangguan emosi kerana diri sendiri bukannya apa yang berlaku.

TINGKAHLAKU BERMASALAH

Bermasalah bukan kerana peristiwa tetapi kerana anggapan mereka terhadap peristiwa tersebut..
Dua jenis perasaan yang tidak sesuai:
Negatif (murung, bimbang,hilang harapan, rasa kurang, tiada penghargaan kendiri).
Positif(rasa hebat, paranoid, perseteruan) dalam jangka pendek rasa baik tetapi akhirnya menuju kekecewaan yang lebih besar seperti pergaduhan,peperangan dan pembunuhan).

Ciri Kepercayaan Tidak Rasional
  1. Rasa malu yang amat sangat.
  2. Terlalu menuntut. (mesti, patut, pasti).
  3. Mengherdik diri.
  4. Toleransi rendah.
  5. Tiada harapan.
  6. Mengalah dan menyalah.
  7. Merajuk


KEPERCAYAAN TIDAK RASIONAL

  1. Diterima dan dikasihi orang penting.

  1. Cekap,serba boleh, berjaya semua lapangan.

  1. Setengah orang jahat,busuk hati,kejam dan patut disalahkan dan dihukum.

  1. Mudah mengelak daripada menghadapi setengah kesulitan.

  1. Urusan sepatutnya berlaku seperti diinginkan.

  1. Kemelaratan sebab faktor luar, dukacita sikit saja boleh dikawal.

  1. Masa lampau menentukan tingkahlaku masa kini dan pengaruhnya tidak boleh dihapuskan.

  1. Sentiasa berwaspada terhadap perkara merbahaya dan menakutkan.

  1. Harus bergantung kepada seseorang yang lebih kuat.

10.Harus terganggu dengan masalah dan
gangguan yang menimpa orang lain.

11.Setiap masalah selalunya ada
penyelesaian yang tepat dan mesti
diperolehi.

Matlamat Kaunseling

  1. Minimakan menyalahkan diri sendiri.
  2. Tidak rasional kepada rasional - ‘INGIN’.
  3. Tidak realistik kepada realistik.

  • minat diri sederhana

  • minat hidup bermasyarakat

  • mengarah hidup sendiri tanpa mengenepikan orang lain
  • toleransi kesilapan diri dan orang lain tanpa cemuhan

  • fikiran terbuka dan fleksibel

  • menerima ketidakpastian

  • komited

  • rasional menilai sesuatu yang dilakukan

  • menerima diri tanpa bergantung kepada orang lain

  • sedia mengambil resiko yang berpatutan

  • apa yang mahu belum tentu dapat dan yang tidak suka belum tentu boleh dielak.


PROSES DAN TEKNIK RET

Perhubungan yang mesra tidak perlu.
Wessler (1980) Syarat teraputik PCC memudahkan perubahan klien.
hap proses:

A. Diagnosis Psiko atau Mengenalpasti Masalah.

  1. Mengkategori masalah.
  1. a.Luaran (kerjaya, kehidupan, unterpersonal). Activating events.
  2. b.Dalaman (gangguan emosi dan tingkahlaku). Belief systems dan
  3. Consequences.
Pastikan masalah dalaman bebas dari masalah luaran.

2. Mengenalpasti kepercayaan tidak rasional.
Setelah mengalpasti C, kenalpasti pula B. 4 tema B ialah:

Demandingness-Terlalu menuntut (mesti, sepatut, seharusnya. Kesannya sangat kecewa, sangat marah dan benci diri).
Awfulizing (malu yang amat dalam) Membesarkan asalahnya dan melihat secara sedih. Kesannya perasaan takut dan bimbang yang bukan-bukan.
I Can’t stand it.
Self rating.

3. Mengenalpasti masalah utama.
Kebanyakan klien mengemukan bukan masalah sebenar atau
masalah dalaman ( primier). Ini merupakan masalah luaran iaitu
masalah sekunder.

  1. Membentuk matlamat.
Kaunselor sering disamakan dengan ‘master’ atau pengajar.
Membina ABCDE.Mengemukakan beberapa alternatif atau matlamat yang
perlu dicapai.

B. Celikakal RET.

Menghuraikan ABCD hingga mendapat celikakal dan mengajar cara-
cara positif menangani perubahan.
5 jenis celikakal:
1. Ide dan kepercayaan bahawa manusia selalunya memainkan peranan menyebabkan masalah emosi dan tingkahlaku.
2. Bertanggungjawab ke atas masalah emosinya kerana indoktrinasi lepas.
3. Kesedaran, pengetahuan terhadap ide atau kepercayaan tidak rasional.
4. Menerima dirinya walaupun tahu masalah emosi disebabkan oleh kepercayaannya.
  1. Untuk mencapai matlamat atau perubahan, klien perlu
mengatasi kepercayaan tak rasionalnya.


  1. Bekerjasama 1. Mengajar perkara rasional.

Membuang pemikiran tak rasional dengan pemikiran rasional.

  1. Bantu klien faham ide palsu.
  2. Faham kesan negatif dari ide palsu.
  3. Mengajar klien ide dan alternatif baru.
  4. Faham kebaikan ide baru

  1. Bekerjasama bahagian 2. Mewujud pemikiran baru.

Membina pemikiran dan falsafah hidup baru menggantikan
falsafah yang tidak rasional.

  1. Aktiviti mencabar.
Menggunakan strategi kognatif, tingkahlaku dan emotif.
Peringkat awal mengajukan berbagai soalan.
Membezakan antara ide tak rasional, kehendak dan keperluan dan kesan yang tidak diingini.Ini membantu klien memikirkan perkara yang baik dan rasional.
Mendefinisikan ide logik dan rasional dengan jelas dan tepat dengan menggunakan pelbagai teknik.
Aktiviti peneguhan.
Mempertingkatkan keazaman.
Menyatakan ide rasional kepada kawan, memberi ganjaran, membaca bahan rasional, mencabar pemikiran dll.

TEKNIK DAN PROSES RET



Gabungan/ eklektik. Strategi kognaif, emotif dan tingkahlaku.


  1. Evokatif Emotif.

Menghilangkan rasa malu.
Keluar dikhalayak ramai buat tingkahlaku ‘leceh’, ‘bodoh’ dan memalukan. Merasai secara kognatif dan emotif terhadap perkara yang boleh dimaafkan dan bukannya malu apabila tingkahlaku tersebut tidak diterima.

  1. Imageri Rasional.
Bayangkan perkara yang buruk, rasai kekecewaan, kesedihan dan kehampaan secara tepat.

  1. Membina Kenyataan bersungguh.
Membina kenyataan diri yang realistik dan rasional. Menanamkan keyakinan dan kepercayaan dengan bersungguh-sungguh.

  1. Dialog Diri Bertenaga.
Rakam kepercayaan irasional dan berhujah dengan bertenaga. Kemudian klien dengar dan beri orang lain dengar.

  1. Jenaka
Lirik lagu berbentuk humor dan rasional.

  1. Latihan Dalam Kelompok.
Berhujah mengenai kepercayaan tak rasional.

  1. Hubungan Interpersonal.
Mengajar kemahiran interpersonal.

  1. Main Peranan
Tunjuk semula tingkahlaku bimbang, murung, marah. Kaunselor menerangkan bagaimana ianya terjadi. Kemudian kaunselor pula memainkan peranan klien sehingga klien boleh menerangkan bagaimana pemikiran salah itu boleh berlaku.



TEKNIK TERAPI TINGKAHLAKU

  1. Relaxation Training.

  1. Systematic Desensitization.

  1. Implosive Theraphy/ Flooding.

  1. Aversive Techniques.
-Chemical aversion
-Electric shock
-Covert sensitization- BAYANGAN MENAKUTKAN
-Time out - TARIK BALIK KEISTIMEWAAN
-Overcorrection- BAIKI BALIK APA YANG SILAP
-Response cost- GANTI RUGI

  1. Token Economies.

  1. Modeling.

  1. Cognitive Behavior Modification
  • Cognitive restructuring
  • Thought stopping
  1. Assertion Training And Social Skills Training
  2. Self Management Programs


TEKNIK KOGNATIF

  1. Pertikaikan
  2. Kerja rumah
  3. Biblioterapi
  4. Self talk yang positif
  5. Klien pertikaikan sendiri

TEKNIK EMOTIF

  1. IMEGERY
  2. ROLE PLAY
  3. MODELING




TEORI PEMUSATAN PERORANGAN

Carl R.Rogers.
Perubahan boleh berlaku.
Desakan semulajadi untuk majukan diri dan bergerak ke arah kesejahteraan.
Mempunyai nilai positif dan negatif terhadap pengalaman.
Anggapan penghargaan terhadap diri mempengaruhi tingkahlaku.Konsep kendiri terbentuk hasil persepsi individu berhubung dengan pengalaman positif atau negatif.
Individu boleh mengasingkan pengalaman positif dan negatif.
Ia boleh menolak, menerima dan memberi erti yang bermakna terhadap pengalaman dalam pembentukan konsep kendiri.
Jika kehendak desakan tidak tercapai ia akan memendam pengalaman. Ia menganggap orang lain tidak dapat menerima secara positif desakan tadi dan menghasilkan konsep kendiri yang negatif. Ini menimbulkan konflik antara ideal self dengan real self.
Individu menerima syarat-syarat penilaian yang telah dipelajari agar diterima oleh orang lain. Syarat-syarat ini lebih menguasai desakan.
Konflik berlaku kerana tidak kongruen antara kendiri dengan pengalaman.Konflik adalah ancaman kepada pertumbuhan individu dan menimbulkan helah bela diri.

Tujuan kaunseling untuk menyepadukan/ kongruen semula rasa hati yang ideal dengan konsep kendiri klien.

Penerimaan Tanpa Syarat akan menimbulkan kesedaran tentang pengalaman rasa hati terpendam. Menerima klien tanpa penghakiman. menerima sebagai dirinya yang mempunyai kekuatan dan kelemahan emosi, pemikiran dan tingkahlaku. Klien dapat meluahkan segala desakan rasa hatinya iaitu konsep kendirinya.

Kongruen


Usaha persepaduan secara sedar pengalaman yang wujud kini dengan kendiri. Jurjur atau tidak berpura-pura.

Empati

Faham dan peka keadaan dalaman dari segi pemikiran dan emosi yang sedang dirasai klien. Membawa kepada hubungan yang akrab.
Tingkahlaku individu berpunca dari desakan dalaman individu yang menggerakkan ke arah kesejahteraan diri. Ini menyebabkan berlaku konflik antara kehendak kesempurnaan yang idel dengan alam situasi sebenar. Ini akan menghasilkan suasana kecelaruan dalam diri individu.

Proses Kaunseling

Interaksi akrab antara kaunselor dengan klien menjadi pemangkin perubahan dalaman klien.

Konsep kendiri individu merupakan tunjang pembentukan personaliti individu.

Pengurangan jurang antara ideal self dengan real self adalah permulaan perubahan tingkahlaku klien.

Proses tanpa arahan.

Keredaan, kongruen dan empati adalah kunci utama proses.

Jika kaunselor dapat mewujudkan suasana yang teraputik, maka dengan sendirinya kesan terapi akan dapat dinikmati oleh klien.

Matlamat kaunseling adalah klien dapat mencapai kesejahteraan diri melalui rasa lega dan pembaharuan syarat-syarat penilaian kendiri serta dapat membuat perubahan tingkahlaku.

Terbina wawasan baru terhadap alam sebenar.

MATLAMAT

Bebas dan bersepadu.
  • Menghadapi dan mengatasi masalah.
  • Membuka apa yang membalutnya dan menghadapi realiti.
  • Menerima dirI
  • Menerima, merasai, dan mengalami realiti
  • Yakin diri
  • Mengarah kendiri tanpa mengenepikan norma
  • inner directed”
  • Kesediaan untuk berkembang
PRASA CONSULTANT
5400 Taman Seroja
Jalan Tun Abdul Razak
05200 Alor Setar
04-7323620
019-5613269
Fax-04-7323620